Nama Semar ternyata diambil dari bahasa Arab.
BERITA ISLAM - Anda penggemar dunia pewayangan tentu sudah mengenal nama-nama tokoh seperti Semar, Gareng, Bagong dan Petruk. Empat tokoh jenaka ini kerap muncul dalam cerita pewayangan nusantara.
Kisah keempat karakter yang lebih dikenal dengan nama punakawan itu bahkan pernah diangkat ke layar kaca sebagai sajian komedi pada tahun 1980 hingga 1990-an.
Namun mungkin tak banyak yang tahu jika empat karakter jenaka dalam pewayangan ini merupakan ciptaan Sunan Kalijaga yang awalnya digunakan sebagai sebuah metode dakwah dalam menyebarkan Islam.
Penggubahan wayang yang dipelopori oleh Sunan Kalijaga itu terjadi kira-kira tahun 1443 M. Para Walisongo bahkan menciptakan gamelannya.
Untuk memainkan wayang dan gamelannya itu para Wali Songo mengarang cerita yang bernapaskan nila-nilai keislaman.
Adapun pelaku cerita dalam pewayangan yang terkenal hingga saat ini adalah cerita tentang Punakawan Pandawa (empat tokoh jenaka pengiring Ksatria Pandawa Lima) terdiri dari Semar, Petruk, Gareng dan Bagong.
Keempat pelaku yang dimunculkan para Wali Songo ini mengandung falsafah yang amat dalam, di antaranya sebagai berikut:
1. Semar, dari bahasa Arab "Simaar" yang artinya 'Paku'
Perlambang bahwa kebenaran agama Islam adalah kokoh, sejahtera bagaikan kokohnya paku yang tertancap yakni Simaaruddunya.
Perlambang bahwa kebenaran agama Islam adalah kokoh, sejahtera bagaikan kokohnya paku yang tertancap yakni Simaaruddunya.
Selengkapnya : KLik Disini
Sumber dari : http://www.dream.co.id/
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon