PENGUSAHA KOSMETIK TERKENAL ASAL NEGERI JIRAN MALAYSIA BERTAUBAT SETELAH SEKIAN LAMA MENJADI TRANSGENDER
BERITA ISLAM - Ini kisah Safiuddin Ilias. Seorang transgender asal Malaysia yang bertobat. Membuang segala ‘atribut’ kewanitaan, dan kembali menjalani hidup sebagai seorang lelaki tulen.
Safiuddin masih belia. Usia baru menyentuh 22 pada bulan depan. Meski begitu, dia sudah menjadi jutawan. Sukses dengan perusahaan kosmetik yang cukup dikenal di negeri jiran itu.
Sejak kecil, Safiuddin memang lebih suka pada benda-benda yang identik dengan wanita. Saat bocah-bocah lelaki lain memilih mainan mobil, dia lebih suka membeli gincu, rok, dompet, dan sepatu jinjit.
Selama bertahun-tahun pula, dia hanya merespons jika dipanggil dengan nama ‘Safiey’.
Dan beberapa tahun lalu, dia mulai melakukan perubahan, dari lelaki menjadi ‘perempuan’.
Namun, kini Safiey bertobat. Lika-liku pertobatan itu dia sampaikan melalui sejumlah tulisan di akun Facebook. Melalui pesan hangat itu, dia ingin kisah ini jadi pelajaran bagi yang lain.
Bukan untuk memaksa orang lain untuk berubah.
Dia mengaku, keputusannya untuk kembali menjadi lelaki tak lain karena kuasa Allah. Dia dulunya memang tak percaya dengan hidayah Allah. Dia pikir tak akan ada keajaiban yang bisa mengubah dirinya kembali sebagai lelaki.
Bahkan Safiuddin kerap menantang Allah. Kapan Allah akan mengubah Safiey menjadi lelaki, kapan kapan membuang naluri wanita dan membawanya ke jalan yang benar.
“Ada puluhan ribu orang menghina tatkala itu. Ada juga puluhan ribu orang yang berdakwah secara kasar mahupun halus,” tulis dia.
Namun dia tetap percaya Tuhan. Dia tetap yakin, tak semua orang menghujat. Masih banyak orang yang mendoakan, termasuk dirinya. “Ini belum termasuk ibu dan ayah yang mendoakan.”
Ya, dan rupanya keyakinan itu terbukti. Dia kini mantap berubah. Kembali ke jalan yang benar. Hidup menjadi lelaki, sebagaimana takdir yang diberi oleh Allah. “Banyak kali saya kirim doa pada rekan di Mekah.”
Bagi Safiuddin, perubahan itu tak boleh dipaksa. Perubahan itu harus datang dari hati. “Dan hati itu Allah yang pegang.”
Safiuddin mengaku sengaja mengunggah tulisan itu ke Facebook. Dia ingin kisah itu menjadi pelajaran bagi siapa saja. Tiada maksud menyinggung hati siapapun. Dia juga meminta kisah ini tak dijadikan dasar untuk menghakimi orang lain.
“Bila kamu asyik menyebut tentang hal dunia, maka ada dunia di dalam hati kamu. Bila kamu asyik menyebut tentang hal akhirat, maka ada Allah SWT di hati kamu.”
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon