Tiga Kapal Asing Kembali Diledakkan di Langsa
BERITA ISLAM - Direktorat Jendral (Ditjen) Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) bersama TNI-AL dan Polri meledakkan tiga kapal asing di 12 mil dari perairan laut Langsa, Selasa, 5 April 2016 sekira pukul 11.00 WIB.
Peledakan kapal asing tersebut turut disaksikan pihak Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, Kapolda Aceh, Danlanal Lhokseumawe, Danrem Lilawangsa, Wakil Wali kota Langsa dan Kapolres Kota Langsa. Penenggalaman kapal asing ini dipimpin langsung Menteri Kelautan, Susi Pudjiastuti, melalui live streaming dari kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Jakarta.
"Hari ini kembali dimusnahkan 28 kapal asing di seluruh Indonesia (kapal penangkap ikan secara ilegal) dan tiga diantaranya ada di Langsa," kata Basri, A.PI dari Direktorat Jenderal PSDKP.
Dia menambahkan ke 28 kapal ikan pelaku illegal fishing tersebut merupakan hasil tangkapan selama Oktober 2015 - Maret 2016 oleh Polri, TNI AL dan KKP. Eksekusi dijalankan setelah memiliki ketetapan hukum.
"Penenggelaman ini merupakan penenggelaman ketiga kali di tahun 2016," ujar Basri.
Sementara itu, Kapolda Aceh, Irjen Pol. Husein Hamidi mengatakan polisi telah menangkap kapal-kapal asing yang melakukan illegal fishing di wilayah perairan Indonesia, khususnya di Aceh.
"Ketiga kapal yang dimusnahkan tadi merupakan asal Malaysia, sedangkan anak buah kapal ada dari Thailand dan Myanmar," kata Kapolda Aceh kepada sejumlah wartawan.
Dia menjelaskan pemusnahan kapal tersebut merupakan bentuk komitmen Polri dan upaya mendukung Menteri Kelautan dan Perikanan untuk mengatasi terjadinya illegal fishing. Penangkapan kapal asing yang masuk ke perairan Indonesia secara illegal juga bagian dari upaya pencegahan penyelundupan narkoba dari jalur laut.
"Sudah pasti jalur laut digunakan untuk memasok barang haram jenis narkoba karena wilayah perairan laut Indonesia sangat luas. Dan kitapun dekat dengan negara tetangga Malaysia, tentu narkoba itu dimasukkan ke Aceh dari negara tersebut," kata Kapolda Aceh.
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon